Creative Cambodia: Recycling Everyday Materials

19th
Sep. × ’09

Reyum Institute of Arts and Culture (http://www.reyum.org) yang berpusat di Phnom Penh mempunyai istilah yang pas untuk merujuk pada budaya daur ulang seprti dipraktekkan oleh masyarakat Kamboja: kreatif. Mulai 19 Januari 2007 lalu, Reyum mengadakan pameran yang berjudul Creative Cambodia: Recycling Everyday Materials. Pameran ini adalah bagian dari riset Reyum tentang pola pemanfaatan benda-benda sehari-hari untuk digunakan kembali dan diolah menjadi benda-benda lain.

This exhibition shows examples of how people in Cambodia make new use of everyday materials. By transforming available resources such as empty plastic and metal containers, second half fabric, engines, and rubber tires, new tools and objects are crafted for use in daily life. The purpose of the exhibition is to describe and understand the process of generating the ideas more than to make a fetish of the objects themselves, thus emphasizing the ingenuity and resourcefulness within a living culture.

Ban karet bekas bisa diolah kembali menjadi sandal atau sepatu, tali, wadah tempat menampung air, pot tanaman, juga sebagai salah satu bahan untuk menambal ban. Kain perca bisa jadi alas kaki, selimut, atau hammock. Sedotan bisa diolah menjadi lampion dan pot bunga. Kaleng bisa diolah menjadi tempat lampu minyak, atap rumah, dan kompor minyak tanah.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Daur Ulang

19th
Sep. × ’09

Daur ulang. Menggunakan lagi benda/barang/sesuatu yang telah dipakai. Tas kresek yang sudah kita pakai untuk membungkus sesuatu, dan kita buang di tempat sampah, akan dipungut kembali oleh pemulung atau tukang sampah. Setelah semua tas kresek terkumpul, akan digunakan kembali untuk membentuk tas kresek-tas kresek baru. Begitu juga dengan gambar di foto ini. Sisa-sisa nasi tidak langsung dibuang, tapi dijemur di bawah terik sinar matahari. Penduduk di Jawa biasanya memanfaatkan sisa-sisa nasi sebagai bahan dasar membuat kerupuk puli, rengginang, dan penganan lain. Pertanyaan lanjutan: apakah kebiasaan daur ulang ini sebagian besar dimiliki oleh para penduduk di negara-negara Asia Tenggara?

Posted in Uncategorized | Leave a comment